Senin, 02 April 2018

Makalah Zoologi Vertebrata : Super Kelas Pisces - Chondrichthyes & Osteichthyes


BAB I
 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dikenal 4 kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada adalah Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba berahang keras Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir dikelompokkan dalam superkelas pisces. (Sukiya, 2005) Yang termasuk klas Chondrichthyes, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia. Semua hewan yang termasuk klas Osteichthyes mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya: sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik. (Zander,2009)
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah ciri-ciri umum dari pisces?
2.      Bagaimana habitat dan kebiasaan pisces?
3.      Ada berapa super kelas dari pisces?
4.      Bagaimana struktur tubuh dan ciri khsus dari masing-,asing super kelas tersebut?
5.      Bagaimanakah klasifikasinya?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui ciri-ciri umum dari pisces.
2.      Mengetahui habitat dan kebiasaan pisces.
3.      Mengetahui super kelas pisces.
4.      Mengetahui struktur tubuh dan ciri khusus dari masing-masing super kelas pisces.
5.      Mengetahui klasifikasi super kelas pisces.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PISCES (IKAN)
Pisces (ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas didalam air karena insang yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut dan samudra). Pisces merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm), artinya suhu tubuhnya berubah-ubah sesuai dengan suhu air ditempat dia hidup.
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam, dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 spesies di seluruh dunia. Struktur tubuh ikan sebagian besar dibentuk oleh rangkanya, tulang penyusun tubuhnya ada tulang rawan, dan adapula tulang sejati. Insang dan ekor yang mereka miliki membantu mereka untuk bergerak dengan cepat didalam air.

B.     CIRI-CIRI UMUM PISCES (IKAN)
1.      Tubuh terdiri atas kepala, badan. Tubuh ditutupi kulit yang umumnya berlendir dan bersisik. Sisik juga berfungsi sebagai rangka luar (eksoskeleton)
2.      Pisces hidup di air, ada yang hidup di air tawar, ada juga yang hidup di air asin, yang mana pengaturan pertukaran air dan garam didalam tubuh ikan di atur oleh insang.
3.      Pisces bernafas dengan insang. Pada beberapa spesies, insang memiliki penutupnya yang disebut dengan operkulum.
4.      Pisces bersifat poikiloterm (berdarah dingin). Jadi suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan.
5.      Alat kelamin hemafrodit (terpisah). Fertilisasi terjadi didalam atau diluar tubuh.
6.      Pisces memiliki sirip yang memudahkannya untuk berenang. Sirip terdapat dikiri dan kanan tubuhnya, juga di bagian ekornya.
7.      Pisces ada yang bertulang rawan, ada pula yang bertulang sejati.
8.      Tidak semua ikan termasuk dalam golongan pisces (paus dan lumba-lumba), akan tetapi semua pisces merupakan ikan.
9.      Pisces memiliki vertebra (tulang belakang) yang membentuk rangka tubuhnya, dan juga sebagai tempat lewatnya saraf-saraf yang mempersarafi organ didalam tubuhnya.



C.    KLASIFIKASI PISCES (IKAN)
Pisces dikelompokkan pada Filum Kraniata/Vertebrata karena telah memiliki notokord atau disebut juga dengan sumbu tubuh dalam yang beruas-ruas. Super Kelas Pisces dibagi menjadi 2 kelas yaitu:

1.        SUPERKELAS CHONDRICHTHYES
Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu (chondros = tulang rawan; ichtyes=ikan), yang artinya ikan bertulang rawan. Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka dibagi menjadi dua subkelas:Elasmobranchii(hiu, pari danskate) and Holocephali (kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri).
Kelas Chondrichthyes memiliki anggota yang tubuhnya ditutupi dengan sisik kecil dan dilengkapi dengan kelenjar lendir. Mulut berada pada bagian ventral, dilengkapi gigi yang kuat. Lubang hidung terdiri atas dua buah atau sebuah, tidak behubungan dengan rongga mulut. Chondrichthyes dilengkapi dengan rahang yang kokoh, Jantung terdiri atas satu ruang atrium dan satu ruang ventrikel. Jantung dilengkapi dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah.
Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama sebelum mereka lemas.
Karena tidak memiliki sumsum tulangsel darah merah diproduksi di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ yang disebut Organ Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski beberapa tidak memilikinya. Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan dalam sistem kekebalan. Subkelas Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak mempunyai kedua organ ini.
Respirasi pada Chondrichthyes menggunakan 5 sampai 7 pasang insang. Temperatur tubuh bersifat poikilothermal artinya temperatur sesuai dengan lingkunganya. Hewan ini memiliki 10 pasang saraf kranial dan telinga dilengkapi tipa saluran semisirkuler. Contoh hewan ini adalah Squalus acanthias (Ikan hiu).

a.      Karakteristik Superkelas Chondrichthyes
Ciri-ciri Umum
Ciri-ciri umum dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1)      Rangka tulang rawan; Kerangka bertulang rawan pada ikan-ikan kelas ini adalah karakteristik yang diperoleh, bukan karakteristik primitif. Hal itu disebabkan leluhur Chondrichthyes ternyata memiliki kerangka bertulang keras dan kerangka bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya. Selama perkembangan sebagian besar vertebrata, mula-mula kerangka tersusun atas tulang rawan, kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan mulai digantinya matrik tulang rawan yag lunak dengan matrik kalsium fosfat yang keras (Neil A. Campbell, 2003)
2)      Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak;
3)      Letak celah insang lateral dan ventral;
4)      Mulut terletak pada sisi ventral;
5)      Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak;
6)      Sirip berpasangan;
7)      Lubang hidung sepasang; Lubang hidung pada kelas Chondrichtyes hanya berfungsi untuk penciuman.
Ciri-ciri Khusus
1)      Kulit keras, dengan sisik plakoid kecil dan banyak kelenjar mukosa, terdapat sirip median dan sisrip berpasangan, semua ditopang oleh jejari sirip, sirip pelvic dengan klasper pada jantan.
2)      Mulut ventral, dengan banyak gigi yang terlapisi email, kantung olfaktori berjumlah 2 (atau 1), tidak terhubung dengan rongga mulut, dengan rahang bawah dan atas, usus dengan katup spiral.
3)      Kerangka bertulang rawan, tidak ada tulang yang berpasangan, cranium bergabung dengan kapsul indra yang berpasangan, notokorda bertahan, tulang belakang banyak, lengkap, dan terpisah.
4)      Jantung beruang dua (1 atrium, 1 ventrikal), dengan sinus venosus dan konus arteriosus, hanya mengandung darah vena, beberapa pasang lengkung aorta, sel darah merah berinti dan berbentuk oval.
5)      Respirasi dengan menggunakan 5 atau 7 pasang insang, masing-masing terdapat pada belahan yang terpisah ( 3 pasang pada chimaera ).
6)      Sepuluh pasang sarap cranial, setiap organ auditori dengan tiga kanalis semisirkularis.
7)      Suhu tubuh bervariasi ( poikiloterm).
8)      Jenis kelamin terpisah, gonad berpasangan secara khas, saluran reproduksi melepaskan isinya ke kloaka, fertilisasi internal, ovipar atau ovovivipar, telur besar, dengan banyak kuning telur, segmentasi meroblastik, tidak ada membran embrionik, perkembangan langsung, tidak mengalami metamorphosis.Contoh Pari, Hiu, Lumba-lumba

b.      Struktur Tubuh Super Kelas Chondrichthyes
1)      Gigi
Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Gigi pada hiu yang berada di gusi tidak menempel di rahang secara langsung dan gigi tersebut bisa diganti setiap waktu.Di beberapa baris gigi pengganti tumbuh jalur di bagian dalam rahang dan terus bergerak maju seperti ikat pinggang.Beberapa hiu dapat kehilangan sekitar 30.000 lebih gigi semasa hidupnya.Tingkat pergantian gigi bervariasi dari sekali setiap 7-8 hari sampai beberapa bulan.Pada sebagian besar spesies gigi yang diganti satu persatu, kecuali hiu cookiecutter yang mengganti seluruh barisan gigi sekaligus.

Bentuk gigi hiu dipengaruhi pada pola makan. Misalnya hiu yang memakan moluska dan crustasea memiliki gigi yang rata dan padat yang berguna untuk menghancurkan, hiu yang memakan ikan-ikan memiliki gigi yang seperti jarum yang berguna untuk mencengkeram, dan mereka yang memakan mangsa yang lebih besar seperti mamalia memiliki gigi yang lebih rendah untuk mencengkeram dengan gigi atas berbentuk segitiga dengan tepi bergerigi untuk memotong. Gigi pemakan plankton seperti Hiu basking lebih kecil dan non-fungsional.

2)      Kerangka
Hiu dan pari memiliki kerangka yang berbeda dengan ikan dan vertebrata daratan.Hiu dan pari memiliki kerangka yg terbuat dari tulang rawan dan jaringan konektif, karena itu keduanya memang tergolong pada kelas Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan. Ikan memiliki kerangka tulang sejati, sama dengan tulang yang dimiliki semua vertebrata daratan. Tulang rawan atau cartilago merupakan kerangka yang lentur yang memiliki kepadatan setengah dari tulang. Hal ini dapat mengurangi bobot kerangka, sehingga dapat menghemat energy
Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama sebelum mereka lemas.

3)      Rahang
Rahang hiu tidak melekat pada kranium.Permukaan rahang hiu dan lengkungan tulang insangnya membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang berat untuk fisik hiu serta butuh kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan heksagonal piring kecil yang disebut “tesserae”, yang merupakan blok Kristal garam kalsium yang diatur menjadi mosaik. Hal ini memberikan banyak kekuatan pada daerah-daerah tertentu, yang juga sama seperti hewan lain.
Umumnya hiu hanya memiliki satu lapisan tesserae, tapi untuk spesies yang besar seperti hiu banteng,hiu harimau, dan hiu putih besar, terdapat dua sampai tiga lapisan bahkan lebih, tergantung ukuran tubuhnya. Khusus hiu putih besar, rahangnya dapat mencapai lima lapisan. Pada moncongnya, tulang rawannya memiliki kemampuan spons dan fleksibel untuk menyerap kekuatan tekanan.

4)      Ekor
Bentuk ekor hiu dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya bervariasi dari satu jenis dengan jenis lainnya.Ekor berguna dalam memberi dorongan, memberi kecepatan dan percepatan tergantung bentuk ekornya.Hiu memiliki sirip ekor heterocercal di mana bagian punggungnya biasanya terasa lebih besar dibandingkan bagian ventral.Hal ini disebabkan ruas tulang belakang hiu meluas ke bagian dalam punggung sehingga memberikan area permukaan yang lebih besar untuk lampiran otot.Hal ini memungkinkan gerak yang lebih efisien pada ikan bertulang rawan apung negatif.Sebaliknya, ikan memiliki tulang yang paling menyerupai sirip caudal homocercal.
Ekor hiu harimau memiliki lobus atas yang besar yang memberikan daya maksimum untuk penjelajahan lambat atau ledakan kecepatan mendadak. Hiu harimau mampu memutar dan mengubah arah di dalam air dengan mudah ketika berburu untuk mendukungnya mendapat makanan, sedangkan porbeagle, yang berburu ikan bergerombolan seperti makarel dan herring memiliki lobus yang lebih besar dan rendah untuk membantu mengimbangi kecepatan renang mangsanya.

5)      Kepala
Terdapat reseptor medan elektromagnetik (disebut ampullae of Lorenzini) dan gerak mendeteksi kanal di kepala hiu. Mereka berjumlah ratusan hingga ribuan. Hiu menggunakan disebut ampullae of Lorenzini untuk mendeteksi medan elektromagnetik dimana semua makhluk hidup menghasilkan. Ini membantu hiu (terutama hiu martil) mencari mangsa.Hiu ini memiliki sensitivitas listrik terbesar binatang. Hiu mencari mangsa tersembunyi di pasir dengan mendeteksi medan listrik yang mereka hasilkan. Arus laut bergerak dalam medan magnet Bumi juga menghasilkan medan listrik yang digunakan oleh ikan hiu untuk orientasi dan navigasi. 
Hiu memiliki indra penciuman yang tajam, yang terletak di saluran pendek (yang tidak menyatu, tidak seperti ikan bertulang) antara bukaan hidung anterior dan posterior, dengan beberapa spesies mampu mendeteksi sesedikit satu bagian per juta dari darah dalam air laut.

6)      Sistem Muskular
Otot tubuh dan ekor merupakan karakter segmental dan berfungsi untuk menghasilkan undulasi lateral batang tubuh dan ekor yang dibutuhkan untuk berenang. Otot yang lebih terspesialisasi melayani sirip yang berpasangan, daerah insang, dan struktur kepala.
  
c. Anatomi Internal
Anatomi internal tubuh hiu berbeda dengan ikan yang memiliki tulang sejati (tulang keras).Salah satu perbedaan utama adalah bahwa semua hiu memiliki kerangka kartilago.Penyayatan perut dari panggul sirip ke sirip dada organ pertama ditemui adalah hati.Hati menempati sebagian besar rongga tubuh hiu.Hati hiu berukuran besar, lembut dan berminyak. Organ ini terdiri dari hingga 25% dari total berat badan.
Hati hiu memiliki dua fungsi.Yang pertama adalah sebagai penyimpan energi karena semua cadangan lemak disimpan di sini.Fungsi kedua hati adalah untuk organ hidrostatik.Pelumas yang lebih ringan dari air disimpan dalam hati.Hal ini mengurangi kepadatan sehingga memberikan daya apung tubuh untuk mencegah tenggelamnya hiu.Selain hati, lambung dapat dilihat di dalam rongga tubuh.Di dalam perut hiu sering ditemukan isi makanan terakhir.
Perut hiu sendiri berakhir pada penyempitan yang disebut pilorus, yang mengarah pada duodenum dan kemudian ke katup spiral usus. Katup spiral usus adalah organ yang digulung secara internal berfungsi meningkatkan luas bidang permukaan untuk membantu penyerapan nutrisi. Katup spiral usus bermuara di rektum dan anus yang pada gilirannya akan bermuara di kloaka. Kloaka adalah ruang tempat saluran pencernaan, saluran kemih dan saluran kelamin yang terbuka ke luar. Lambung, usus, dan organ dalam yang lain terdapat pada rongga tubuh yang besar (selom). Selom dilapisi oleh membrane halus yang mengkilat yang disebut peritoneum, yang juga melapisi organ-organ.organ0organ yang ditopang dari dinding middorsal selom oleh mesenterium tipis, juga salah satui bentuk peritoneum.Septum transversal memisahkan selom dari rongga yang mengandung jantung.

Gambar. Anatomi Ikan Hiu

Di dalam rongga tubuh juga terdapat pankreas yang merupakan kelenjar pencernaan dengan dua lobus merah muda. Selan itu terdapat dua organ lain yang tidak termasuk dalam sistem pencernaan. Yang pertama adalah limpa, yang merupakan organ gelap di dekat perut yang dimiliki oleh sistem limfatik.Yang kedua adalah kelenjar dubur, organ kecil yang terbuka oleh saluran ke dalam anus.Karena berfungsi sebagai kelenjar garam, membuang kelebihan natrium klorida (garam) dari darah.


1)      Sistem Rangka
Hiu serta anggota kelas chondrichthyes lainnya memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otak bergabung menjadi satu. Eksoskeleton hiu merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Rahang hiu bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang kedua
.

Umumnya struktur (alat gerak) hiu bagian depan lebih rumit daripada belakang. Alat gerak hiu berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang ke arah dorsal di bagian tepi sirip disebut skapula. Selanjutnya untuk kelompok ikan ini, tulang gigi berasal dari dermal. Tulang-tulang panggul hiu lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada columna vertebralis.

2)      Sistem Peredaran Darah Hiu

Sistem peredaran darah/sirkulasi pada ikan hiu merupakan sistem sirkulasi tunggal. Jantung hiu terdiri atas atrium, ventrikel, sinus venosus, conus arteriosus yang keluar dari ventrikel. Jantung ikan hiu hanya terisi darah yang yang tidak mengandung oksigen. Darah dari jantung hiu dipompa menuju ke insang untuk di isi oksigen kemudian diedarkan keseluruh tubuh. 
Jantung ikan hiu hanya memiliki dua bilik yaitu atrium dan ventrikel. Dengan konus atau bulbus arteriosus. Sebelum memasuki atrium terlebih dahulu melewati sinus venosus, dari atrium darah kemudian di salurkan ke ventrikel. Kemudian di pompa kearah konus arteriosus menuju ke aorta ventral. Dari aorta ventral darah disalurkan ke insang. Melewati arteri brankia aferentia, selanjutnya dari arteri brankia eferen darah mengumpul pada aorta (arcus aortikus)yang akan menjadi aorta ventral dan dorsal. 
Pada saat perkembangan embio, hiu memiliki 6 buah lengkung aorta, meskipun pada perkembangan selanjutnya tereduksi atau mengalami modifikasi. Sinus venosus menerima darah dari vena hepatika dan vena kardinalis yang merupakan gabungan pembuluh vena kardial anterior dan posterior. 
Darah dari kepala hiu dikumpulkan oleh vena kardial anterior dan darah dari ginjal dikumpulkan oleh vena jardinal posterior. Pembuluh cuvier adalah pembuluh vena latero abdominalis yang menerima darah dari dinding tubuh dan alat gerak. Sistem portalrenalis terdiri dari vena kaudal dan dua pembuluh portal ginjal. Sistem portal hepatic mengalirkan darah dari lambung dan usus kemudian kembali ke hati sesudah itu masuk ke sinus venosus melalui vena katup untuk mencegah darah kembali ke jantung.

3)      Sistem Respirasi Hiu
Insang merupakan ciri pernafasan pada ikanpada umunya, termasuk hiu. Secara embriologis celah insang hiu tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh ke luar dan bertemu dengan envaginasi dari luar. Setiap kali mulut hiu dibuka maka air dari luar akan masuk ke faring kemudian keluar lagi melalui celah insang. Peristiwa keluar masuknya air ini melibatkan kartilago sebagai penyokong filament insang. Ikan hiu memiliki 5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut dengan spirakel.

4)      Sistem Pencernaan Hiu
Sistem pencernaan hiu terdiri dari mulut. Farink, oesofagus yang pendek, Lambung, usus dan bermuara ke anus ; 
        Mulut trasversal diperkuat oleh gigi yang sama dengan sisik placoid. Gigi setiap kali tanggal diganti dengan gigi yang baru.Mulut merupakan tempat masuknya makanan.hiu memiliki gigi yang berkembang dengan baik yangmembuatnya ditakut oleh organism lain.Farink terdapat celah insang dan spirakel.Kerongkongan, Ikan hiu memiliki kerongkongan yang  yang pendek dan lebar hampir tidak terlihat dari lambung.Lambung, Merupakan tempat pancernaan secara kimia dan mekanik.Usus memiliki klep spiral yang berfungsi memperluas bidang penyerapan dan memperrpanjang proses digesti.
        Rectum, dari usus makanan kemudian disalurkan ke rectum dan kloaka. Dari kloaka sisa sisa makanan nantinya disalurkan keluar tubuh. Selain berfungsi sebagai tempat pengeluaran sisa makanan kloaka juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran kencing dan sebagai saluran reproduksi.
Sistem Eksresi Hiu

5)      Sistem ekskresi
Sistem eksresi pada ikan hiu terdiri dari sepasangan ginjal. Urine dikumpulkan dalam tubulus segmental lalu menuju ke ureter dikeluarkan kepapila urogenitalis dan bermuara di kloaka bagian dorsal.

6)      Sistem Reproduksi Hiu ( perkembangan )
Hiu secara seksual dimorfik dimana ada perbedaan visual antara jantan dan betina. Hiu jantan memiliki panggul yang dimodifikasi menjadi claspers sirip pelvis yang digunakan untuk pengiriman sperma. Hiu jantan juga telah memiliki testis. Testis internal terletak di ujung anterior tubuh di dalam rongga organ epigonal. Kantung kemih dan saluran reproduksi bergabung bersama untuk membentuk sinus urogenital. Dari sinus urogenitak ini akhirnya sperma dilepaskan ke dalam alur dari claspers dan kemudian disampaikan ke betina selama kopulasi.

Pada hiu betina memiliki ovarium internal yang ditemukan di anterior dalam rongga tubuh dan berpasangan. Selama sanggama hiu jantan dan betina berhadapan. Hiu jantan memasukkan salah satu claspers ke dalam kloaka betina. Sperma terkandung dalam paket sperma yang disebut spermatophores. Sperma ini kemudian disalurkan ke hiu betina melalui saluran clasper. Perbedaan lain antara hiu jantan dan betina dari beberapa spesies ikan hiu adalah ketebalan kulit mereka. Kulit hiu biru betina hampir dua kali lebih tebal dibandingkan hiu jantan. Hal ini diyakini karena kekejaman perkawinan. Jantan akan sering menggigit betina selama kopulasi sehingga meninggalkan hiu betina dengan keadaan luka. Tanpa ketebalan ekstra betina kulit bisa terluka parah.

Super Kelas chondrichthyes mencakup 2 sub kelas yaitu (Simatupang, H., 2010) :
a.       Sub kelas Elasmobranchii, yang dibedakan atas :
1)      Ordo Squaliformes, mencakup semua jenis ikan hiu
2)      Ordo Rajiformes, mencakup jenis-jenis ikan pari.
Terdapat beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya (Anonim, 2010).
Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar.Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit dan untuk menambah dinamika air (Nelson, JS. 1994).


Ikan pari jarang menyerang manusia, walaupun sekiranya ia terinjak, ikan pari akan menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200 spesies ikan pari.Biasanya terdapat di air tawar dan di lautan.Kebanyakan tidak mempunyai keupayaan untuk menyengat (Nelson, JS. 1994).

b.      Sub kelas Holecephali
Mencakup jenis ikan langka yang disebut ikan tikus.Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.

Contohnya yaitu Chimaera monstrosa (Simatupang, H., 2010).

Kelas Chondricthyes terbagi atas dua super ordo (Jasin, M., 1991) :
1.      Super Ordo Selachii
a)      Ordo Heterodontida (ikan hiu berkepala bison)
Satu famili ditemukan dalam ordo ini yaitu family heterodontidae.Mereka sering disebut sebagai macan, atau hiu tanduk.Mereka memiliki berbagai gigi yang memungkinkan mereka untuk memahami dan kemudian menghancurkan shellfishes.Hiu macan Heterodontus portusjacksoni adalah salah satu spesies darii ordo heterodontifores (Froese, dkk, 2006).
b)      Ordo Hexanchida
Dua famili ditemukan dalam ordo ini.Spesies pada ordo hexanchida dibedakan dari hiu lainnya dengan memiliki celah insang tambahan (baik enam atau tujuh).Contoh dari kelompok ini termasuk hiu sapi, hiu yang berjumbai dan bahkan hiu yang terlihat pada pemeriksaan pertama menjadi ular laut (Sepkoski, Jack, 2002).
Ordo Hexanchida terdiri dari 2 famili yaitu (Sepkoski, Jack, 2002) :
·         Famili Chlamydoselachidae, contohnya Chlamydoselachus anguineus, danChlamydoselachus Africana
·         Famili Hexanchidae ( hiu sapi ) contohnya Heptranchias perlo, dan Cepedianus notorynchus
c)      Ordo Lamnida
Lamnida adalah kelompok hiu yang umumnya dikenal sebagai hiu tenggiri.Tujuh famili ditemukan dalam ordo ini.Mereka umumnya disebut sebagai hiu makarel.Mereka termasuk hiu goblin, berjemur hiu, megamouth, perontok, hiu mako dan hiu putih yang besar. Mereka dibedakan oleh rahang besar dan reproduksi ovoviviparous. Para Lamnida berisi Megalodon punah Carcharodon megalodon,  yang seperti kebanyakan hiu punah ini hanya diketahui oleh gigi (tulang hanya ditemukan dalam ikan bertulang rawan, dan oleh karena itu sering hanya fosil diproduksi) (Froese, dkk, 2009).
Anggota ordo ini dibedakan dengan memiliki dua sirip punggung, sebuah sirip dubur, lima celah insang, mata tanpa selaput nictitating, dan mulut memperluas belakang mata (Froese, dkk, 2009).
Famili dari Ordo lamnida terdiri dari (Froese, dkk, 2009) :
1)      Famili Alopiidae (hiu thresher). Spesies, Alopias pelagicus, Superciliosus alopias, Vulpinus alopias
                     
                               Alopias pelagicus 
2)      Famili Cetorhinidae

                                                  Spesies, Cetorhinus maximus

3)      Famili Lamnidae

   
4)      Famili Megachasmidae

5)      Famili Mitsukurinidae

Genus Mitsukurina, Spesies Goblin hiu , Mitsukurina owstoni  

6)      Famili Odontaspididae (Raggedtooths)


7)      Famili Pseudocarchariidae

d)     Ordo Squalida
Ordo ini memiliki satu famili yaitu squatinidae.Ciri yang dimiliki oleh ordo squalida yaitu celah insang di sepanjang sisi kepala seperti semua hiu lainnya, memiliki sirip ekor (ekor) dengan bagian bawah yang lebih lama panjang dari atas, dan sering disebut sebagai hiu malaikat Squatina squatina (Bourdon, J., 2009).

2.      Super Ordo Hypotrematica
Ordo Rajida
Rajida adalah salah satu ordo dari super ordo Hypotrematica.Rajida dibedakan dengan adanya sirip dada yang besar, yang mencapai besarnya sisi kepala, dengan rata tubuh secara umum.Mata dan spirakel terletak di atas permukaan tubuh, dan celah insang di bagian bawah. Sebagian besar reproduksinya dengan cara ovipar maupun vivipar (Froese, dkk, 2006).
Famili dari ordo ini terdiri dari :
1)      Famili Rajidae, spesies Pari sepatu luncur Dipturus laevis

2)      Famili Rhinidae (guitarfishes bowmouth)
3)      Famili Rhinobatidae (guitarfishes)
4)      Famili Rhynchobatidae (wedgefishes)
Ordo Holocehhaliformes, (ikan yang tubuh dan kepala sama besar, ekor kecil). 
Contohnya Chimaera montrosa.
  
2.        SUPER KELAS OSTEICHTHYES
Osteichthyes atau disebut juga ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari pisces. osteichthyes berasal dari bahasayunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas osteichthyes memiliki sebagian tulang keras,mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar)dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. jantung beruang dua, darah berwarna pucat,mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. ikan ini juga mempunyai sistem limfa dansistem porta renalis. mempunyai hati yang berkantong empedu. lambung dipisahkan dariusus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas. terdapatgelembung renang. mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semisirkuler dan memiliki otolit untuk keseimbangan. bernapas dengan insang yang memilikitutup insang (operkulum). sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah, kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit, adanya gelembung renangsehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak. sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh, usus panjang dan ramping menggulung, fertilisasi terjadi di luar, mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar.ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakanuntuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas.
beberapa anggotanya dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut laut.pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan urin yang sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif. ikan yang sering dijumpai di air tawar seperti ikan nila dan ikan gabus.sistem digestoria (sitem pencernaan)sitem pencernaan pada ikan merupakan serangkaian jalur yang melalui berbagai organ yaitudimulai dari mulut, pharink, esophagus, lambung, usus (intestin)dan anus.sistem urogenitalsistem urogenital dibagi menjadi dua yaitu organ genitalia dan organ uropoetica.organ genitalia terdiri dari gonad (kelenjar kelamin) yang dibedakan menjadi jantan (testis), betina (ovarium) dan saluran keluar dari gonad yang sangat pendek..
a.      Ciri-ciri umum osteichthyes:
1)      Mulut terdapat dibagian depan tubuh
2)      Celah insang satu di masing-masing sisi kepala
3)      Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
4)      Kulit licin karena sekresi  mucus oleh kelenjar pada kulit
5)      adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak begerak
6)      Sistem gurat sisik terdapat pada sisi tubuh
7)      Usus panjang dan ramping menggulung
8)      Fertilisasi terjadi di luar
9)      Mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
b.      Ciri-ciri khusus osteichthyes:
1)      Kulit banyak mengandung kelenjar mocusa, biasanya diliputi oleh sisik(ganoid,cycloid atau ctenoid)beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal maupun ventral dan pada sebelah tubuh dengan beberapa pengecualian. sirip(pina) biasanya disokong oleh jari dari tulang rawan atau tulang keras,tidak berkaki.
2)      Mulut terletak diujung dan bergigi baik. rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada  tempurung tulang kepala,mempunyai dua sacci olfactoriusyang umumnya berhubungan dengan rongga mulut,bermata besar dan tidak berkelopak mata.
3)      Skleton terutama tulang keras,kecuali beberapa jenis sebagian bertulang rawan,bentuk  vertebrata bermacam-macam,sirip anus/belakang
(pina caudalis) biasanya bersifat homocerca,sisa-sisanotochord(perkembangan skleton masing-masing.
4)      Pernapasan(respirasi) dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari pharing, tertutup oleh operculum, biasannya memiliki vesica pneumatica(gelembung udara) dan memiliki dustus pneumaticus. beberapa jenis mempunyai  bentuk seperti “paru-paru”,misalnnya pada dipnoi.
5)      Terdapat sepuluh pasang nervi cranialis(saraf pusat).
6)      Suhu  tubuh bergantung dengan lingkungan sekitar.
7)      Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar(beberapa ada yang ovovivipar dan vivipar), fertilisasi atau pembuahan terjadi didalam tubuh, telur  kecil berukuran sampai 12 mm, kandungan kuning telurbermacam-macam, segmentasi biasanya secara meroblastis, tidak mempunyai membrane embrio, hewan mudanya(post larva) kadang-kadang tidak mirip dengan yang dewasa. Contohya ikan mas (cyprinus carpio)

c.       Morfologi
Ikan mas termasuk famili cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam.
Dari pengamatan morfologi yang dilakukan dapat diamati bagian dari ikan mas yaitu: premaxilla yaitu menjadi bagian rostal rahang sebagai tempat tumbuhnya gigi, pinna analis yaitu sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah posterior anal. fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan. hidung pada ikan bukan di gunakan untuk bernapas melainkan digunakan sebagai alat penciuman. pinna ventralis yaitu sirip yang berada pada bagian perut ikan dan berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. selain itu, juga berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman. pinna dorsalis yaitu yaitu sirip yang berada pada bagian dorsal, sirip ini tidak terdapat pada semua jenis ikan. pinna pectoral yaitu sirip yang terletak di posterior operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem). sisik ctenoid merupakan sisik yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan bentukan sisir pada bagian anteriornya. katup insang yaitu katup yang mengatur pernapasan yang dilakukan ikan untuk membuka atau menutup insang. pinna caudalis yaitu sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. pada sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika bermanuver. maxilla yaitu tulang rahang atas pada ikan. mandibula yaitu tulang rahang bagian bawah pada ikan. gurat sisi yaitu merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat dilihat secara langsung sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). pada linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.
d.      Anatomi
Rongga mulut, di dalam rongga terdapat lidah yang melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakan. kelenjar-kelenjar lendir, tetapi tidak terdapat kelenjar ludah. rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk kerucut. faring, yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan tempat insang. kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang insang. lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari usus. ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat beberapa kelenjar pencernaan, antara lain: hati, terletak di bagian muka rongga badan meluas mengelilingi usus. pangkereas terletak dibagian lambung dan usus. jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan di bungkus oleh selaput. disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.

e.       Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada dimulai dari mulut dimana makanan akan masuk pertama kali melalui mulut, kemudian dari mulut makanan akan melewati esophagus yaitu saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung. lambung merupakan organ yang berperan dalam pengolahan makanan dan penghancuran makanan, bentuknya seperti huruf u. intestinum merupakan lanjutan dari lambung berfungsi sebagai tempat penyerapan makanan. hati merupakan kelenjar pencernaan yang ikut membantu proses pencernaan dengan menghasilkan empedu. pankreas merupakan kelenjar yang mengandung eksokrin dan endokrin yang berperan dalam proses pencernaan, muara dari pankreas yaitu ke duodenum. kandung empedu tempat menyimpan empedu. kloaka saluran akhir dalam sistem pencernaan yang mengeluarkan sisa metabolisme.


f.        Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi jantung memiliki sinus venosus yang berdinding tipis, yaitu muara dari vena yang berada dipangkal atrium jantung. ventrikel yaitu tempat menampung darah dari atrium lalu memompa ke seluruh tubuh lewat arteri. atrium yaitu serambi jantung yang menerima darah dari seluruh tubuh. conus anteriosus yaitu perbesaran dari ujung ventrikel yang berfungsi memompa darah ke insang. arteria merupakan pembuluh nadi yang membawa darah keluar dari jantung. vena merupakan pembuluh balik yang membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung.
g.      Sistem Reproduksi
Gonad merupakan alat kelamin utama yang menghasilkan gamet. ovarium merupakan tempat pembentukan telur. oviduct yaitu saluran yang dilewati oleh sel telur dari ovarium. saluran pelepasan telur yaitu saluran yang merupakan tempat keluarnya sel telur atau sperma dari dalam tubuh.
h.      Sistem Respirasi
Bagian dari sistem respirasi adalah archus brancialis atau lengkung insang yaitu terdiri dari tulang rawan dan memiliki rigi-rigi sepasang untuk saringan air pernapasan. hemibrancia atau lembaran insang bentuknya seperti sisir merupakan jaringan lunak yang melekat pada archus brancialis. holobranchiae yaitu dua buah hemibrancialis yang melekat pada tiap archus brancialis.
i.        KlasifikasiOsteichthyes dan Contoh Pada Tingkat Ordo
Super Kelas Osteichthyes mempunyai tiga subkelas yaitu Sarcoptergii, Branchiopterygii danActinoptergii.
1)      Subclassis Sarcpoterygii
Ciri-cirinya: :
Ø  Sirip-sirip yang berpasangan mempunyai pangkal berdaging, bagian itu didalamnya disokong oleh elemen-elemen tulang yang kuat.
Ø  Fovea nasalis ada yang bermuara dalam mulut dan ada yang tidak.
Ø  Subclassis Sarcopterygii terdiri atas dua ordo yaitu ordo Coelacanthifoemes (Crassopterygii) dan Dipteriformes (Dipnoi).
Ordo dari Subclassis Sarcpoterygii:
·         Ordo Coelacanthifoemes (Crassopterygii)
Memiliki Elemen-elemen tulang dalam pangkal sirip mempunyai elemen-elemen tulang pada tangkai tetrapoda (ada scapula, humerus, radius, ulna dan carpalia).Lubang hidung bermuara dalam rongga mulut.Contoh spesies Latimera chalumae dan Latimera menadoensis.
·         Ordo Dipteriformes
Memiliki ciri-ciri sebagaiIkan berparu-paru.Sisik bermodifikasi menjadi tulang-tulang dermal yang menutupkepala, rahang danlengkung dada.Sisik bertipe sikloid.Mempunyai tutup insang.Mempunyai gelembung udara.Mempunyai kloaka.Contohnya: Neoceratodus, Lepidosiren dan protopterus. 

2)      Subclassis Branchiopterygii
Memiliki cirisisik tebal berbentuk rhomboid.Pangkal sirip menyempit, tertutup oleh sisik.Sirip punggung tersusun atas delapan atau lebih lembaran sirip yang diperkuat olehadanya satu spina.Subclassis Branchiopterygii hanya terdiri satu ordo yaitu ordo Polyteriformes dengan ciri-ciri mempunyai sirip yang banyak (sesuai dengan namanya). Contohnya Polyterus bichir.Subclassis ActinopterygiiSubclassis ini merupakan kelompok ikan yang hidup pada zaman sekarang. Berikut ciri-ciri subclassis Actinopterygii:
Ø  Sirip yang berpasangan, tidak memiliki pangkal yang menonjol ditubuh, sehingga lembar sirip yang ada diluar tubuh hanya disokong oleh jari-jari sirip.
Ø  Sisik-sisik umumnya tilakoid/ganoid.
Ø  Ekor bertipe homocercal/bicercal.

3)      Subclassis Actinopterygii
Berikut akan disajikan ciri-ciri dari tiap ordodan contoh spesiesnya.
Ø  Ordo Acipenseriformes
Tubuh tertutup oleh lima baris kepingan tulang.Moncong panjang/memanjang.Ekor heterocercal.Contohnya Aciper oxyrhynchus
Ø  Ordo Amiiformes
Sirip ekor termasuk dipehichercal pendek.Dalam pangkal sirip terdapat tulang radius yang berlekatan dengan scapulacoracoid.Contohnya Amia calva yang panjang tubuhnya sampai 1 meter.
Ø  Ordo Lepidossteiformes
Sisik ganoid.Moncong yang panjang.Lubang hidung pada ujung moncong.Sirip ekor diphicercal pendek.Contoh Lepidosteus ossens memiliki panjang 1,5 m.
Ø  Ordo Clupeiformes
Sisik sikloid.Sirip ekor homocercal.Sirip dubur dan sirip punggung tanpa spina.Contohnya Clupea harengus.Ordo ScopeliformesSirip dorsal dua buah. Mulut besar banyak mengandung gigi-gigi. Punya alat penerangan karena hidup didasar laut.Contohnya Harpodon nehereu.
Ø  Ordo Cypriniformes
Mempunyai gelembung udara yang berhubungan dengan esophagus, sehingga ikan ini bersifat sebagai physostomi. Jika gelembung udara tidak berhubungan dengan esophagusmaka sifatnya adalah physoclysti.Sirip-sirip tanpa spina atau jika ada hanya satu buah, baik pada punggung maupun dada.
Sirip perut terletak didaerah abdomen. Kelompok ini memiliki dua subordo yaitu Cyprinoidea dan Siluroidea.
§  Subordo Cyprinoidea 
Bersisik, Sekitar mulut ada tentakel atau tidak.Vertebrata ketiga dan keempat tidak berlekatan.Contohnya Cyprinus carpio (ikan mas).
§  Subordo Siluroidea
Tidak bersisik.Sekitar mulut ada sungut atau tentakel dalam jumlah yang banyak.Vertebrata ke-2,3 dan 4 bersatu.
Ø  Ordo Anguiliformes
Tubuh memanjang dan silindris dengan ekor pipih bilateral.Sirip punggung, sirip dubur panjang dan sempit, bertemu dibagian belakang.Mempunyai satu pasang (lebih) sirip dada.Semua sirip yang ada tanpa spina.Contohnya Anguila bicolor (ikan sidat) dan Anguilla rosrata yang panjangnya mencapai 120 cm.Ordo BeloniformesTubuh agak memnjang dan pipih.Sisik sikloid.Sirip tanpa spina.Sirip perut juga terletak abdominal.Diantara anggota yang ada yang dapat digunakan untuk terbang diatas permukaan air seperti ikan terbang (Exocoetus pecilopterus). 
Ø  Ordo Syngnathiformes
Rahang atas dan rahang bawah bersatu membentuk bangunan seperti buluh.Sisik berupa cincin tulang.Mulut terletak diujung moncong yang seperti buluh itu.Contohnya adalah Hippocampus sp. (kuda laut).
Ø  Ordo Oppicephaliformes
Kepala pipih dorsoventral.Sisik sikloid dan relatif besar.Gelembung renang sangat panjang.Insang mempunyai bangunan tambahan yang mampu mengambil oksigen dari udara seperti ikan gabus (Ophicephalus striatus) yang sering muncul dipermukaan air untukmenyerap udara.
Ø  Ordo Synbranchiformes
Celah insang tunggal dan terletak di sisi ventral.Tubuh memnjang, silindris dan makin kearah kaudal makin kecil.Tidak memiliki sirip dada. Hal ini merupakan ciri sekunder dan bukan kemunduran, karenahidup dalam lumpur tidak memerlukan sirip dada. Bila sirip dada ada maka akan
mengganggu
. Tidak mempunyai sisik.Sirip dorsal, ekor dan dubur bersatu.Contohnya pada belut (Monopterus albus).
Ø  Ordo Perciformes
Memiliki sirip punggung dua buah.Sirip mempunyai spinae.Sirip perut didaerah dada (pectoral).Contohnya Perca flavesceus.
Ø  Ordo Pleuronectiformes
Bentuk tubuh pipih dorsoventral.Mata terletak pada sisi dorsal.Mulut pada salah satu tempat bagian samping.Contohnya adalah Cynoglossus lingua dan Hippoglossoides platessoides (ikan plat).
Ø  Ordo Echeneiformes
Termasuk ikan kecil, Sirip punggung dua buah, sirip depan mengalami modifikasi menjadi alat pelekat untuk melekat pada ikan lain (terbentuk simbiosis komensalisme).Contohnya Echeneis nanocrates dan ikan Remora.
Ø  Ordo Tetraodontiformes
Sisik mengalami modifikasi menjadi bangunan seperti spina.Dinding tubuh berupa lempeng tulang.Celah insang kecil, Contohnya Tetrodon sp.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
·         Pisces (ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas didalam air karena insang yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut dan samudra).
·         Super kelas Pisces dibagi 2 yaitu Super kelas Chondrichthyes dan super kelas Osteichthyes.
·         Ciri khusus yang paling membedakan 2 superkelas tersebut adalah pada susunan tulangnya, sebagaimana  namanya, super kelas Chondrichthyes memiliki susunan tulang rawan, sedangkan super kelas Osteichthyes memiliki susunan tulang sejati.
·         Superkelas Chondrichthyes memiliki 2 super ordo yaitu Super ordo Selachii dengan 4 ordo, dan Super ordo Hypotrematica dengan 1 ordo. Sedangkan pada Superkelas Osteichthyes sendiri mempunyai 3 sub kelas, yaitu sub kelas Sarcoptergii dengan 2 ordo, sub kelas Branchiopterygii, dan sub kelas Actinopterygii dengan 13 ordo.

B.     Saran
Sebagai calon guru Biologi, kita wajib mempelajari hal-hal tentang kehidupan, dalam hal ini khususnya tentang superkelas pisces, dalam rangka memperkaya intelektual dan menjadi bekal kita sebgai pengajar kedepannya. Karena detailnya materi yang seharusnya dimuat dalam makalah ini, akan lebih baik jika pembaca maupun penyusun dapat membaca lebih banyak literatur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar