BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dikenal 4 kelas ikan
dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau vertebrata tidak
berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada adalah
Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba berahang keras Placodermi
(punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan (ikan hiu, pari dan
chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir
dikelompokkan dalam superkelas pisces. (Sukiya, 2005) Yang termasuk klas Chondrichthyes,
misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit
sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan
kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak
berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang
manusia. Semua hewan yang termasuk klas Osteichthyes mempunyai kerangka yang
tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau
laut. Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah
insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya
ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya
sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya: sirip punggung, sirip ekor
dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat
hidrostatik. (Zander,2009)
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah ciri-ciri umum dari pisces?
2. Bagaimana habitat dan kebiasaan pisces?
3. Ada berapa super kelas dari pisces?
4. Bagaimana struktur tubuh dan ciri khsus dari
masing-,asing super kelas tersebut?
5. Bagaimanakah klasifikasinya?
C.
Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri umum dari pisces.
2. Mengetahui habitat dan kebiasaan pisces.
3. Mengetahui super kelas pisces.
4. Mengetahui struktur tubuh dan ciri khusus dari masing-masing
super kelas pisces.
5. Mengetahui klasifikasi super kelas pisces.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PISCES (IKAN)
Pisces
(ikan) adalah hewan yang hidup didalam air, mereka dapat
bernafas didalam air karena insang yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan
di air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut dan samudra). Pisces
merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm), artinya suhu tubuhnya
berubah-ubah sesuai dengan suhu air ditempat dia hidup.
Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam, dengan jumlah spesies lebih dari 27.000
spesies di seluruh dunia. Struktur tubuh ikan sebagian besar dibentuk oleh
rangkanya, tulang penyusun tubuhnya ada tulang rawan, dan adapula tulang
sejati. Insang dan ekor yang mereka miliki membantu mereka untuk bergerak
dengan cepat didalam air.
B. CIRI-CIRI
UMUM PISCES (IKAN)
1.
Tubuh terdiri atas kepala, badan. Tubuh
ditutupi kulit yang umumnya berlendir dan bersisik. Sisik juga berfungsi
sebagai rangka luar (eksoskeleton)
2.
Pisces hidup di air, ada yang hidup di air
tawar, ada juga yang hidup di air asin, yang mana pengaturan pertukaran air dan
garam didalam tubuh ikan di atur oleh insang.
3.
Pisces bernafas dengan insang. Pada beberapa
spesies, insang memiliki penutupnya yang disebut dengan operkulum.
4.
Pisces bersifat poikiloterm (berdarah
dingin). Jadi suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan.
5.
Alat kelamin hemafrodit (terpisah).
Fertilisasi terjadi didalam atau diluar tubuh.
6.
Pisces memiliki sirip yang memudahkannya
untuk berenang. Sirip terdapat dikiri dan kanan tubuhnya, juga di bagian
ekornya.
7.
Pisces ada yang bertulang rawan, ada pula
yang bertulang sejati.
8.
Tidak semua ikan termasuk dalam golongan
pisces (paus dan lumba-lumba), akan tetapi semua pisces merupakan ikan.
9.
Pisces memiliki vertebra (tulang belakang)
yang membentuk rangka tubuhnya, dan juga sebagai tempat lewatnya saraf-saraf
yang mempersarafi organ didalam tubuhnya.
C.
KLASIFIKASI PISCES (IKAN)
Pisces dikelompokkan pada Filum
Kraniata/Vertebrata karena telah memiliki notokord atau disebut juga dengan
sumbu tubuh dalam yang beruas-ruas. Super Kelas Pisces dibagi
menjadi 2 kelas yaitu:
1.
SUPERKELAS CHONDRICHTHYES
Chondrichthyes berasal dari
bahasa latin yaitu (chondros = tulang rawan; ichtyes=ikan), yang artinya ikan
bertulang rawan. Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip
berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka
yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati. Mereka dibagi menjadi dua
subkelas:Elasmobranchii(hiu, pari danskate) and Holocephali (kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan kadang
dipisahkan menjadi kelas tersendiri).
Kelas Chondrichthyes memiliki anggota yang tubuhnya
ditutupi dengan sisik kecil dan dilengkapi dengan kelenjar lendir. Mulut berada
pada bagian ventral, dilengkapi gigi yang kuat. Lubang hidung terdiri atas dua
buah atau sebuah, tidak behubungan dengan rongga mulut. Chondrichthyes
dilengkapi dengan rahang yang kokoh, Jantung terdiri atas satu ruang atrium dan
satu ruang ventrikel. Jantung dilengkapi dengan sinus venosus dan conus
arteriosus yang berisi darah.
Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada
yang muda, lambat laun digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak
punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air, berat tubuh dari spesies besar
dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama sebelum mereka lemas.
Karena tidak memiliki sumsum tulang, sel darah merah diproduksi di limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ yang disebut Organ
Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski beberapa tidak
memilikinya. Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan dalam
sistem kekebalan. Subkelas Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak
mempunyai kedua organ ini.
Respirasi
pada Chondrichthyes menggunakan 5 sampai 7 pasang insang. Temperatur tubuh
bersifat poikilothermal artinya temperatur sesuai dengan lingkunganya. Hewan
ini memiliki 10 pasang saraf kranial dan telinga dilengkapi tipa saluran
semisirkuler. Contoh hewan ini adalah Squalus acanthias (Ikan hiu).
a. Karakteristik Superkelas Chondrichthyes
Ciri-ciri Umum
Ciri-ciri umum dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1) Rangka tulang rawan; Kerangka
bertulang rawan pada ikan-ikan kelas ini adalah karakteristik yang diperoleh,
bukan karakteristik primitif. Hal itu disebabkan leluhur Chondrichthyes
ternyata memiliki kerangka bertulang keras dan kerangka bertulang rawan yang
merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya. Selama perkembangan
sebagian besar vertebrata, mula-mula kerangka tersusun atas tulang rawan,
kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan mulai digantinya matrik
tulang rawan yag lunak dengan matrik kalsium fosfat yang keras (Neil A.
Campbell, 2003)
2) Ada yang bersisik dan ada pula
yang tidak;
3) Letak celah insang lateral dan
ventral;
4) Mulut terletak pada sisi
ventral;
5) Ada yang mempunyai spirakulum
dan ada yang tidak;
6) Sirip berpasangan;
7) Lubang hidung sepasang; Lubang
hidung pada kelas Chondrichtyes hanya berfungsi untuk penciuman.
Ciri-ciri Khusus
1) Kulit keras, dengan sisik
plakoid kecil dan banyak kelenjar mukosa, terdapat sirip median dan sisrip
berpasangan, semua ditopang oleh jejari sirip, sirip pelvic dengan klasper pada
jantan.
2) Mulut ventral, dengan banyak
gigi yang terlapisi email, kantung olfaktori berjumlah 2 (atau 1), tidak
terhubung dengan rongga mulut, dengan rahang bawah dan atas, usus dengan katup
spiral.
3) Kerangka bertulang rawan,
tidak ada tulang yang berpasangan, cranium bergabung dengan kapsul indra yang
berpasangan, notokorda bertahan, tulang belakang banyak, lengkap, dan terpisah.
4) Jantung beruang dua (1 atrium,
1 ventrikal), dengan sinus venosus dan konus arteriosus, hanya mengandung darah
vena, beberapa pasang lengkung aorta, sel darah merah berinti dan berbentuk
oval.
5) Respirasi dengan menggunakan 5
atau 7 pasang insang, masing-masing terdapat pada belahan yang terpisah ( 3
pasang pada chimaera ).
6) Sepuluh pasang sarap cranial,
setiap organ auditori dengan tiga kanalis semisirkularis.
7) Suhu tubuh bervariasi (
poikiloterm).
8) Jenis kelamin terpisah, gonad
berpasangan secara khas, saluran reproduksi melepaskan isinya ke kloaka,
fertilisasi internal, ovipar atau ovovivipar, telur besar, dengan banyak kuning
telur, segmentasi meroblastik, tidak ada membran embrionik, perkembangan
langsung, tidak mengalami metamorphosis.Contoh Pari, Hiu, Lumba-lumba
b. Struktur Tubuh Super
Kelas
Chondrichthyes
1) Gigi
Gigi ikan hiu berkembang baik
yang membuatnya ditakuti organisme lain. Gigi pada hiu yang berada di gusi
tidak menempel di rahang secara langsung dan gigi tersebut bisa diganti setiap
waktu.Di beberapa baris gigi pengganti tumbuh jalur di bagian dalam rahang dan
terus bergerak maju seperti ikat pinggang.Beberapa hiu dapat kehilangan sekitar
30.000 lebih gigi semasa hidupnya.Tingkat pergantian gigi bervariasi dari
sekali setiap 7-8 hari sampai beberapa bulan.Pada sebagian besar spesies gigi
yang diganti satu persatu, kecuali hiu cookiecutter yang mengganti seluruh
barisan gigi sekaligus.
Bentuk gigi hiu dipengaruhi pada pola makan. Misalnya hiu yang memakan
moluska dan crustasea memiliki gigi yang rata dan padat yang berguna untuk
menghancurkan, hiu yang memakan ikan-ikan memiliki gigi yang seperti jarum yang
berguna untuk mencengkeram, dan mereka yang memakan mangsa yang lebih besar
seperti mamalia memiliki gigi yang lebih rendah untuk mencengkeram dengan gigi
atas berbentuk segitiga dengan tepi bergerigi untuk memotong. Gigi pemakan
plankton seperti Hiu basking lebih kecil dan non-fungsional.
2) Kerangka
Hiu dan pari memiliki kerangka yang berbeda dengan ikan dan vertebrata
daratan.Hiu dan pari memiliki kerangka yg terbuat dari tulang rawan dan
jaringan konektif, karena itu keduanya memang tergolong pada kelas
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan. Ikan memiliki kerangka tulang sejati,
sama dengan tulang yang dimiliki semua vertebrata daratan. Tulang rawan atau
cartilago merupakan kerangka yang lentur yang memiliki kepadatan setengah dari
tulang. Hal ini dapat mengurangi bobot kerangka, sehingga dapat menghemat energy
Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar dari air,
berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri
lama sebelum mereka lemas.
3) Rahang
Rahang hiu tidak melekat pada kranium.Permukaan rahang hiu dan lengkungan
tulang insangnya membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang berat untuk
fisik hiu serta butuh kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan
heksagonal piring kecil yang disebut “tesserae”, yang merupakan blok Kristal
garam kalsium yang diatur menjadi mosaik. Hal ini memberikan banyak kekuatan
pada daerah-daerah tertentu, yang juga sama seperti hewan lain.
Umumnya hiu hanya memiliki satu lapisan tesserae, tapi untuk spesies yang
besar seperti hiu banteng,hiu harimau, dan hiu putih besar, terdapat dua sampai
tiga lapisan bahkan lebih, tergantung ukuran tubuhnya. Khusus hiu putih besar,
rahangnya dapat mencapai lima lapisan. Pada moncongnya, tulang rawannya
memiliki kemampuan spons dan fleksibel untuk menyerap kekuatan tekanan.
4) Ekor
Bentuk ekor hiu dipengaruhi lingkungan sehingga bentuknya bervariasi dari
satu jenis dengan jenis lainnya.Ekor berguna dalam memberi dorongan, memberi
kecepatan dan percepatan tergantung bentuk ekornya.Hiu memiliki sirip ekor heterocercal
di mana bagian punggungnya biasanya terasa lebih besar dibandingkan bagian
ventral.Hal ini disebabkan ruas tulang belakang hiu meluas ke bagian dalam
punggung sehingga memberikan area permukaan yang lebih besar untuk lampiran
otot.Hal ini memungkinkan gerak yang lebih efisien pada ikan bertulang rawan
apung negatif.Sebaliknya, ikan memiliki tulang yang paling menyerupai sirip
caudal homocercal.
Ekor hiu harimau memiliki lobus atas yang besar yang memberikan daya
maksimum untuk penjelajahan lambat atau ledakan kecepatan mendadak. Hiu harimau
mampu memutar dan mengubah arah di dalam air dengan mudah ketika berburu untuk
mendukungnya mendapat makanan, sedangkan porbeagle, yang berburu ikan
bergerombolan seperti makarel dan herring memiliki lobus yang lebih besar dan
rendah untuk membantu mengimbangi kecepatan renang mangsanya.
5) Kepala
Terdapat reseptor medan elektromagnetik (disebut ampullae of
Lorenzini) dan gerak mendeteksi kanal di kepala hiu. Mereka berjumlah
ratusan hingga ribuan. Hiu menggunakan disebut ampullae of Lorenzini untuk
mendeteksi medan elektromagnetik dimana semua makhluk hidup menghasilkan. Ini
membantu hiu (terutama hiu martil) mencari mangsa.Hiu ini memiliki sensitivitas
listrik terbesar binatang. Hiu mencari mangsa tersembunyi di pasir dengan
mendeteksi medan listrik yang mereka hasilkan. Arus laut bergerak dalam medan
magnet Bumi juga menghasilkan medan listrik yang digunakan oleh ikan hiu untuk
orientasi dan navigasi.
Hiu memiliki indra penciuman yang tajam, yang terletak di saluran pendek
(yang tidak menyatu, tidak seperti ikan bertulang) antara bukaan hidung
anterior dan posterior, dengan beberapa spesies mampu mendeteksi sesedikit satu
bagian per juta dari darah dalam air laut.
6) Sistem Muskular
Otot tubuh dan ekor merupakan karakter segmental dan berfungsi untuk
menghasilkan undulasi lateral batang tubuh dan ekor yang dibutuhkan untuk
berenang. Otot yang lebih terspesialisasi melayani sirip yang berpasangan,
daerah insang, dan struktur kepala.
c. Anatomi
Internal
Anatomi internal tubuh hiu berbeda dengan ikan yang memiliki tulang sejati
(tulang keras).Salah satu perbedaan utama adalah bahwa semua hiu memiliki
kerangka kartilago.Penyayatan perut dari panggul sirip ke sirip dada organ
pertama ditemui adalah hati.Hati menempati sebagian besar rongga tubuh hiu.Hati
hiu berukuran besar, lembut dan berminyak. Organ ini terdiri dari hingga 25%
dari total berat badan.
Hati hiu memiliki dua fungsi.Yang pertama adalah sebagai penyimpan energi
karena semua cadangan lemak disimpan di sini.Fungsi kedua hati adalah untuk
organ hidrostatik.Pelumas yang lebih ringan dari air disimpan dalam hati.Hal
ini mengurangi kepadatan sehingga memberikan daya apung tubuh untuk mencegah
tenggelamnya hiu.Selain hati, lambung dapat dilihat di dalam rongga tubuh.Di
dalam perut hiu sering ditemukan isi makanan terakhir.
Perut hiu sendiri berakhir pada penyempitan yang disebut pilorus, yang
mengarah pada duodenum dan kemudian ke katup spiral usus. Katup spiral usus
adalah organ yang digulung secara internal berfungsi meningkatkan luas bidang
permukaan untuk membantu penyerapan nutrisi. Katup spiral usus bermuara di
rektum dan anus yang pada gilirannya akan bermuara di kloaka. Kloaka adalah
ruang tempat saluran pencernaan, saluran kemih dan saluran kelamin yang terbuka
ke luar. Lambung, usus, dan organ dalam yang lain terdapat pada rongga tubuh
yang besar (selom). Selom dilapisi oleh membrane halus yang mengkilat yang
disebut peritoneum, yang juga melapisi organ-organ.organ0organ yang ditopang
dari dinding middorsal selom oleh mesenterium tipis, juga salah satui bentuk
peritoneum.Septum transversal memisahkan selom dari rongga yang mengandung
jantung.
Gambar. Anatomi Ikan Hiu
Di dalam rongga tubuh juga terdapat pankreas yang merupakan kelenjar
pencernaan dengan dua lobus merah muda. Selan itu terdapat dua organ lain yang
tidak termasuk dalam sistem pencernaan. Yang pertama adalah limpa, yang
merupakan organ gelap di dekat perut yang dimiliki oleh sistem limfatik.Yang
kedua adalah kelenjar dubur, organ kecil yang terbuka oleh saluran ke dalam
anus.Karena berfungsi sebagai kelenjar garam, membuang kelebihan natrium
klorida (garam) dari darah.
1)
Sistem
Rangka
Hiu
serta anggota kelas chondrichthyes lainnya memiliki tulang kartilago cranium
sempurna, organ pembau dan kapsul otak bergabung menjadi satu.
Eksoskeleton hiu merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. Di
bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya
lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel
adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah.
Rahang hiu bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari
lengkung insang kedua
Umumnya
struktur (alat gerak) hiu bagian depan lebih rumit daripada belakang. Alat
gerak hiu berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan hiu
disebut korakoid, sedangkan yang memanjang ke arah dorsal di bagian tepi sirip
disebut skapula. Selanjutnya untuk kelompok ikan ini, tulang gigi berasal dari
dermal. Tulang-tulang panggul hiu lebih sederhana daripada bagian gelang bahu
dan hampir melekat pada columna vertebralis.
2)
Sistem
Peredaran Darah Hiu
Sistem
peredaran darah/sirkulasi pada ikan hiu merupakan sistem sirkulasi tunggal.
Jantung hiu terdiri atas atrium, ventrikel, sinus venosus, conus arteriosus
yang keluar dari ventrikel. Jantung ikan hiu hanya terisi darah yang yang tidak
mengandung oksigen. Darah dari jantung hiu dipompa menuju ke insang untuk di
isi oksigen kemudian diedarkan keseluruh tubuh.
Jantung
ikan hiu hanya memiliki dua bilik yaitu atrium dan ventrikel. Dengan konus atau
bulbus arteriosus. Sebelum memasuki atrium terlebih dahulu melewati sinus
venosus, dari atrium darah kemudian di salurkan ke ventrikel. Kemudian di pompa
kearah konus arteriosus menuju ke aorta ventral. Dari aorta ventral darah
disalurkan ke insang. Melewati arteri brankia aferentia, selanjutnya dari
arteri brankia eferen darah mengumpul pada aorta (arcus aortikus)yang akan
menjadi aorta ventral dan dorsal.
Pada
saat perkembangan embio, hiu memiliki 6 buah lengkung aorta, meskipun pada
perkembangan selanjutnya tereduksi atau mengalami modifikasi. Sinus venosus
menerima darah dari vena hepatika dan vena kardinalis yang merupakan gabungan
pembuluh vena kardial anterior dan posterior.
Darah
dari kepala hiu dikumpulkan oleh vena kardial anterior dan darah dari ginjal
dikumpulkan oleh vena jardinal posterior. Pembuluh cuvier adalah pembuluh vena
latero abdominalis yang menerima darah dari dinding tubuh dan alat gerak.
Sistem portalrenalis terdiri dari vena kaudal dan dua pembuluh portal ginjal.
Sistem portal hepatic mengalirkan darah dari lambung dan usus kemudian kembali
ke hati sesudah itu masuk ke sinus venosus melalui vena katup untuk mencegah
darah kembali ke jantung.
3)
Sistem
Respirasi Hiu
Insang
merupakan ciri pernafasan pada ikanpada umunya, termasuk hiu. Secara
embriologis celah insang hiu tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi
faring yang tumbuh ke luar dan bertemu dengan envaginasi dari luar. Setiap kali
mulut hiu dibuka maka air dari luar akan masuk ke faring kemudian keluar lagi
melalui celah insang. Peristiwa keluar masuknya air ini melibatkan kartilago
sebagai penyokong filament insang. Ikan hiu memiliki 5-7 pasang celah insang
ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut dengan spirakel.
4)
Sistem
Pencernaan Hiu
Sistem
pencernaan hiu terdiri dari mulut. Farink, oesofagus yang pendek, Lambung, usus
dan bermuara ke anus ;
Mulut
trasversal diperkuat oleh gigi yang sama dengan sisik placoid. Gigi setiap
kali tanggal diganti dengan gigi yang baru.Mulut merupakan tempat masuknya
makanan.hiu memiliki gigi yang berkembang dengan baik yangmembuatnya ditakut
oleh organism lain.Farink terdapat celah insang dan spirakel.Kerongkongan,
Ikan hiu memiliki kerongkongan yang yang pendek dan lebar hampir
tidak terlihat dari lambung.Lambung, Merupakan tempat pancernaan secara kimia
dan mekanik.Usus memiliki klep spiral yang berfungsi memperluas bidang
penyerapan dan memperrpanjang proses digesti.
|
Rectum,
dari usus makanan kemudian disalurkan ke rectum dan kloaka. Dari kloaka sisa
sisa makanan nantinya disalurkan keluar tubuh. Selain berfungsi sebagai
tempat pengeluaran sisa makanan kloaka juga berfungsi sebagai tempat
pengeluaran kencing dan sebagai saluran reproduksi.
|
Sistem Eksresi Hiu
5) Sistem ekskresi
Sistem
eksresi pada ikan hiu terdiri dari sepasangan ginjal. Urine dikumpulkan dalam
tubulus segmental lalu menuju ke ureter dikeluarkan kepapila urogenitalis dan
bermuara di kloaka bagian dorsal.
6)
Sistem
Reproduksi Hiu ( perkembangan )
Hiu
secara seksual dimorfik dimana ada perbedaan visual antara jantan dan betina.
Hiu jantan memiliki panggul yang dimodifikasi menjadi claspers sirip pelvis
yang digunakan untuk pengiriman sperma. Hiu jantan juga telah memiliki testis.
Testis internal terletak di ujung anterior tubuh di dalam rongga organ
epigonal. Kantung kemih dan saluran reproduksi bergabung bersama untuk
membentuk sinus urogenital. Dari sinus urogenitak ini akhirnya sperma
dilepaskan ke dalam alur dari claspers dan kemudian disampaikan ke betina
selama kopulasi.
Pada
hiu betina memiliki ovarium internal yang ditemukan di anterior dalam rongga
tubuh dan berpasangan. Selama sanggama hiu jantan dan betina berhadapan. Hiu
jantan memasukkan salah satu claspers ke dalam kloaka betina. Sperma terkandung
dalam paket sperma yang disebut spermatophores. Sperma ini kemudian disalurkan
ke hiu betina melalui saluran clasper. Perbedaan lain antara hiu jantan dan
betina dari beberapa spesies ikan hiu adalah ketebalan kulit mereka. Kulit hiu
biru betina hampir dua kali lebih tebal dibandingkan hiu jantan. Hal ini
diyakini karena kekejaman perkawinan. Jantan akan sering menggigit betina
selama kopulasi sehingga meninggalkan hiu betina dengan keadaan luka. Tanpa
ketebalan ekstra betina kulit bisa terluka parah.
Super Kelas chondrichthyes
mencakup 2 sub kelas yaitu (Simatupang, H., 2010) :
a. Sub kelas
Elasmobranchii, yang dibedakan atas :
1) Ordo Squaliformes,
mencakup semua jenis ikan hiu
2) Ordo Rajiformes,
mencakup jenis-jenis ikan pari.
Terdapat beberapa perbedaan
antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan sirip dada dan wujud
dari ekornya (Anonim, 2010).
Ikan hiu hidup di samudera dan
lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar.Mereka tinggal di
sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai tubuh yang
dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan,
dari parasit dan untuk menambah dinamika air (Nelson,
JS. 1994).
Ikan pari jarang menyerang manusia,
walaupun sekiranya ia terinjak, ikan pari akan menggunakan tajinya sebagai satu
bentuk untuk mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200 spesies ikan
pari.Biasanya terdapat di air tawar dan di lautan.Kebanyakan tidak mempunyai
keupayaan untuk menyengat (Nelson, JS. 1994).
b. Sub kelas Holecephali
Mencakup jenis ikan langka yang
disebut ikan tikus.Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam
hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.
Contohnya yaitu Chimaera monstrosa (Simatupang, H., 2010).
Kelas Chondricthyes terbagi atas dua super ordo
(Jasin, M., 1991) :
1. Super Ordo Selachii
a) Ordo Heterodontida
(ikan hiu berkepala bison)
Satu famili ditemukan dalam ordo
ini yaitu family heterodontidae.Mereka sering disebut sebagai macan, atau hiu
tanduk.Mereka memiliki berbagai gigi yang memungkinkan mereka untuk memahami
dan kemudian menghancurkan shellfishes.Hiu macan Heterodontus portusjacksoni adalah salah satu spesies darii ordo
heterodontifores (Froese, dkk, 2006).
b) Ordo Hexanchida
Dua famili ditemukan dalam ordo
ini.Spesies pada ordo hexanchida dibedakan dari hiu lainnya dengan memiliki
celah insang tambahan (baik enam atau tujuh).Contoh dari kelompok ini termasuk
hiu sapi, hiu yang berjumbai dan bahkan hiu yang terlihat pada pemeriksaan
pertama menjadi ular laut (Sepkoski, Jack, 2002).
Ordo Hexanchida terdiri dari 2 famili yaitu
(Sepkoski, Jack, 2002) :
c) Ordo Lamnida
Lamnida adalah kelompok hiu yang umumnya dikenal
sebagai hiu tenggiri.Tujuh famili ditemukan dalam ordo ini.Mereka umumnya
disebut sebagai hiu makarel.Mereka
termasuk hiu goblin, berjemur hiu, megamouth, perontok, hiu mako dan hiu putih
yang besar. Mereka dibedakan oleh rahang besar dan
reproduksi ovoviviparous. Para Lamnida berisi Megalodon punah Carcharodon megalodon, yang seperti kebanyakan hiu
punah ini hanya diketahui oleh gigi (tulang hanya ditemukan dalam ikan
bertulang rawan, dan oleh karena itu sering hanya fosil diproduksi) (Froese,
dkk, 2009).
Anggota ordo ini dibedakan dengan
memiliki dua sirip punggung, sebuah sirip dubur, lima celah insang, mata tanpa selaput nictitating, dan mulut
memperluas belakang mata (Froese, dkk, 2009).
Famili dari Ordo lamnida terdiri
dari (Froese, dkk, 2009) :
1) Famili Alopiidae (hiu thresher). Spesies, Alopias pelagicus, Superciliosus alopias, Vulpinus alopias
Alopias
pelagicus
2) Famili Cetorhinidae
d) Ordo Squalida
Ordo ini memiliki satu famili yaitu
squatinidae.Ciri yang dimiliki oleh ordo squalida yaitu celah insang di
sepanjang sisi kepala seperti semua hiu lainnya, memiliki sirip ekor (ekor)
dengan bagian bawah yang lebih lama panjang dari atas, dan sering disebut
sebagai hiu malaikat Squatina
squatina (Bourdon, J., 2009).
2. Super Ordo
Hypotrematica
Ordo Rajida
Rajida adalah salah satu ordo dari super ordo
Hypotrematica.Rajida dibedakan dengan adanya sirip dada yang besar, yang
mencapai besarnya sisi kepala, dengan rata tubuh secara umum.Mata dan spirakel terletak di atas
permukaan tubuh, dan celah insang di bagian bawah. Sebagian besar reproduksinya
dengan cara ovipar maupun vivipar (Froese, dkk, 2006).
Famili dari ordo ini terdiri dari :
Contohnya Chimaera montrosa.
2.
SUPER KELAS OSTEICHTHYES
Osteichthyes atau disebut juga ikan bertulang sejati
adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum
dari pisces. osteichthyes berasal dari bahasayunani,
yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. hidup di laut,
rawa-rawa, atau air tawar.semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas
osteichthyes memiliki sebagian tulang keras,mulut dan lubang hidungnya ventral,
celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar)dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel.
jantung beruang dua, darah berwarna pucat,mengandung eritrosit yang berinti dan
leukosit. ikan ini juga mempunyai sistem limfa dansistem porta renalis.
mempunyai hati yang berkantong empedu. lambung dipisahkan dariusus oleh
sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas.
terdapatgelembung renang. mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam
dengan tiga saluran semisirkuler dan
memiliki otolit untuk keseimbangan. bernapas dengan insang yang memilikitutup
insang (operkulum). sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas
dan bawah, kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit,
adanya gelembung renangsehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak.
sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh, usus panjang dan ramping
menggulung, fertilisasi terjadi di luar, mengeluarkan telurnya
atau bersifat ovipar.ikan bertulang
sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakanuntuk
mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas.
beberapa anggotanya dapat
berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut
laut.pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan
urin yang sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara
transfor aktif. ikan yang sering dijumpai di air tawar seperti ikan nila dan ikan gabus.sistem
digestoria (sitem pencernaan)sitem
pencernaan pada ikan merupakan serangkaian jalur yang melalui berbagai organ
yaitudimulai dari mulut, pharink, esophagus, lambung, usus (intestin)dan
anus.sistem urogenitalsistem urogenital
dibagi menjadi dua yaitu organ genitalia dan organ uropoetica.organ genitalia
terdiri dari gonad (kelenjar kelamin) yang dibedakan menjadi jantan
(testis), betina (ovarium) dan saluran keluar dari gonad yang sangat
pendek..
a.
Ciri-ciri umum osteichthyes:
1)
Mulut terdapat
dibagian depan tubuh
2)
Celah insang satu di
masing-masing sisi kepala
3)
Sirip ekor memiliki
panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
4)
Kulit licin karena
sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit
5)
adanya gelembung
renang sehingga tidak tenggelam saat tidak begerak
6)
Sistem gurat sisik
terdapat pada sisi tubuh
7)
Usus panjang dan
ramping menggulung
8)
Fertilisasi terjadi
di luar
9)
Mengeluarkan telurnya
atau bersifat ovipar
b.
Ciri-ciri khusus osteichthyes:
1)
Kulit banyak
mengandung kelenjar mocusa, biasanya diliputi oleh sisik(ganoid,cycloid atau ctenoid)beberapa
spesies tidak bersisik, bersirip pada mediana, baik dorsal maupun ventral dan
pada sebelah tubuh dengan beberapa pengecualian. sirip(pina) biasanya
disokong oleh jari dari tulang rawan atau tulang keras,tidak berkaki.
2)
Mulut terletak
diujung dan bergigi baik. rahang tumbuh dengan baik dan bersendi
pada tempurung tulang kepala,mempunyai dua sacci olfactoriusyang
umumnya berhubungan dengan rongga mulut,bermata besar dan tidak berkelopak
mata.
3)
Skleton terutama
tulang keras,kecuali beberapa jenis sebagian bertulang
rawan,bentuk vertebrata bermacam-macam,sirip anus/belakang
(pina caudalis) biasanya bersifat homocerca,sisa-sisanotochord(perkembangan skleton masing-masing.
(pina caudalis) biasanya bersifat homocerca,sisa-sisanotochord(perkembangan skleton masing-masing.
4)
Pernapasan(respirasi)
dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus
branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi samping dari
pharing, tertutup oleh operculum, biasannya memiliki vesica
pneumatica(gelembung udara) dan memiliki dustus pneumaticus.
beberapa jenis mempunyai bentuk seperti “paru-paru”,misalnnya pada
dipnoi.
5)
Terdapat sepuluh
pasang nervi cranialis(saraf pusat).
6)
Suhu tubuh
bergantung dengan lingkungan sekitar.
7)
Memiliki sepasang
gonad, umumnya ovipar(beberapa ada yang ovovivipar dan vivipar), fertilisasi
atau pembuahan terjadi didalam tubuh, telur kecil berukuran sampai
12 mm, kandungan kuning telurbermacam-macam, segmentasi biasanya secara
meroblastis, tidak mempunyai membrane embrio, hewan mudanya(post larva)
kadang-kadang tidak mirip dengan yang dewasa. Contohya ikan mas (cyprinus carpio)
c.
Morfologi
Ikan mas termasuk famili cyprinidae yang mempunyai
ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping
(compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di
sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu
pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam.
Dari pengamatan morfologi yang dilakukan dapat diamati
bagian dari ikan mas yaitu: premaxilla yaitu menjadi bagian rostal rahang
sebagai tempat tumbuhnya gigi, pinna analis yaitu sirip yang berada pada bagian
ventral tubuh di daerah posterior anal. fungsi sirip ini adalah membantu dalam
stabilitas berenang ikan. hidung pada ikan bukan di gunakan untuk bernapas
melainkan digunakan sebagai alat penciuman. pinna ventralis yaitu sirip yang
berada pada bagian perut ikan dan berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan
saat berenang. selain itu, juga berfungsi dalam membantu untuk menetapkan
posisi ikan pada suatu kedalaman. pinna dorsalis yaitu yaitu sirip yang berada
pada bagian dorsal, sirip ini tidak terdapat pada semua jenis ikan. pinna
pectoral yaitu sirip yang terletak di posterior operculum atau pada pertengahan
tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan
maju, ke samping dan diam (mengerem). sisik ctenoid merupakan sisik yang
memiliki stenii pada bagian posteriornya dan bentukan sisir pada bagian
anteriornya. katup insang yaitu katup yang mengatur pernapasan yang dilakukan
ikan untuk membuka atau menutup insang. pinna caudalis yaitu sirip ikan yang
berada di bagian posterior tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. pada
sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong utama ketika
berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika bermanuver. maxilla yaitu
tulang rahang atas pada ikan. mandibula yaitu tulang rahang bagian bawah pada
ikan. gurat sisi yaitu merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat
dilihat secara langsung sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh
ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). pada linea
lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi
luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh
syaraf.
d.
Anatomi
Rongga mulut, di dalam rongga terdapat lidah yang
melekat pada dasar mulut dan tidak dapat di gerakan. kelenjar-kelenjar lendir,
tetapi tidak terdapat kelenjar ludah. rahang dengan gigi-gigi kecil berbentuk
kerucut. faring, yaitu pangkal tenggorokan yang tempatnya yang sesuai dengan
tempat insang. kerongkongan yaitu kelanjutan faring yang terletak di belakang
insang. lambung yaitu kelanjutan kerongkongan yang merupakan pembesaran dari
usus. ususnya panjang dan berliku-liku pada saluran pencernaan terdapat
beberapa kelenjar pencernaan, antara lain: hati, terletak di bagian muka rongga
badan meluas mengelilingi usus. pangkereas terletak dibagian lambung dan usus.
jantung, terletak di dalam rongga tubuh yang dibatasi dekat daerah insang dan
di bungkus oleh selaput. disamping alat-alat yang terdapat dalam, rongga peritoneum
dan pericardium, gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi pada sistem
pernapasan ikan umumnya berupa insang.
e.
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada dimulai dari mulut dimana
makanan akan masuk pertama kali melalui mulut, kemudian dari mulut makanan akan
melewati esophagus yaitu saluran yang menghubungkan antara mulut dan lambung.
lambung merupakan organ yang berperan dalam pengolahan makanan dan penghancuran
makanan, bentuknya seperti huruf u. intestinum merupakan lanjutan dari lambung
berfungsi sebagai tempat penyerapan makanan. hati merupakan kelenjar pencernaan
yang ikut membantu proses pencernaan dengan menghasilkan empedu. pankreas
merupakan kelenjar yang mengandung eksokrin dan endokrin yang berperan dalam
proses pencernaan, muara dari pankreas yaitu ke duodenum. kandung empedu tempat
menyimpan empedu. kloaka saluran akhir dalam sistem pencernaan yang
mengeluarkan sisa metabolisme.
f.
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi jantung memiliki sinus venosus yang
berdinding tipis, yaitu muara dari vena yang berada dipangkal atrium jantung.
ventrikel yaitu tempat menampung darah dari atrium lalu memompa ke seluruh
tubuh lewat arteri. atrium yaitu serambi jantung yang menerima darah dari
seluruh tubuh. conus anteriosus yaitu perbesaran dari ujung ventrikel yang
berfungsi memompa darah ke insang. arteria merupakan pembuluh nadi yang membawa
darah keluar dari jantung. vena merupakan pembuluh balik yang membawa darah
dari seluruh tubuh ke jantung.
g.
Sistem Reproduksi
Gonad merupakan alat kelamin utama yang menghasilkan
gamet. ovarium merupakan tempat pembentukan telur. oviduct yaitu saluran yang
dilewati oleh sel telur dari ovarium. saluran pelepasan telur yaitu saluran
yang merupakan tempat keluarnya sel telur atau sperma dari dalam tubuh.
h.
Sistem Respirasi
Bagian dari sistem respirasi adalah archus brancialis
atau lengkung insang yaitu terdiri dari tulang rawan dan memiliki rigi-rigi
sepasang untuk saringan air pernapasan. hemibrancia atau lembaran insang
bentuknya seperti sisir merupakan jaringan lunak yang melekat pada archus
brancialis. holobranchiae yaitu dua buah hemibrancialis yang melekat pada tiap
archus brancialis.
i.
KlasifikasiOsteichthyes dan Contoh Pada Tingkat Ordo
Super Kelas Osteichthyes
mempunyai tiga subkelas yaitu Sarcoptergii, Branchiopterygii danActinoptergii.
1) Subclassis Sarcpoterygii
Ciri-cirinya: :
Ø Sirip-sirip yang berpasangan
mempunyai pangkal berdaging, bagian itu didalamnya disokong oleh elemen-elemen
tulang yang kuat.
Ø Fovea nasalis ada yang
bermuara dalam mulut dan ada yang tidak.
Ø Subclassis Sarcopterygii
terdiri atas dua ordo yaitu ordo Coelacanthifoemes (Crassopterygii) dan
Dipteriformes (Dipnoi).
Ordo dari Subclassis Sarcpoterygii:
·
Ordo Coelacanthifoemes (Crassopterygii)
Memiliki Elemen-elemen
tulang dalam pangkal sirip mempunyai elemen-elemen tulang pada tangkai
tetrapoda (ada scapula, humerus, radius, ulna dan carpalia).Lubang hidung
bermuara dalam rongga mulut.Contoh spesies Latimera chalumae dan Latimera
menadoensis.
·
Ordo Dipteriformes
Memiliki ciri-ciri sebagaiIkan
berparu-paru.Sisik bermodifikasi menjadi tulang-tulang dermal yang menutupkepala,
rahang danlengkung dada.Sisik bertipe sikloid.Mempunyai tutup insang.Mempunyai
gelembung udara.Mempunyai kloaka.Contohnya: Neoceratodus, Lepidosiren dan
protopterus.
2)
Subclassis Branchiopterygii
Memiliki cirisisik tebal
berbentuk rhomboid.Pangkal sirip menyempit, tertutup oleh sisik.Sirip punggung
tersusun atas delapan atau lebih lembaran sirip yang diperkuat olehadanya satu
spina.Subclassis Branchiopterygii hanya terdiri satu ordo yaitu ordo
Polyteriformes dengan ciri-ciri mempunyai sirip yang banyak (sesuai dengan
namanya). Contohnya Polyterus bichir.Subclassis ActinopterygiiSubclassis ini
merupakan kelompok ikan yang hidup pada zaman sekarang. Berikut ciri-ciri subclassis
Actinopterygii:
Ø Sirip yang berpasangan,
tidak memiliki pangkal yang menonjol ditubuh, sehingga lembar sirip yang ada
diluar tubuh hanya disokong oleh jari-jari sirip.
Ø Sisik-sisik umumnya
tilakoid/ganoid.
Ø Ekor bertipe
homocercal/bicercal.
3)
Subclassis Actinopterygii
Berikut akan disajikan
ciri-ciri dari tiap ordodan contoh spesiesnya.
Ø Ordo Acipenseriformes
Tubuh tertutup oleh lima
baris kepingan tulang.Moncong panjang/memanjang.Ekor heterocercal.Contohnya
Aciper oxyrhynchus
Ø Ordo Amiiformes
Sirip ekor termasuk
dipehichercal pendek.Dalam pangkal sirip terdapat tulang radius yang berlekatan
dengan scapulacoracoid.Contohnya Amia calva yang panjang tubuhnya sampai 1
meter.
Ø Ordo Lepidossteiformes
Sisik ganoid.Moncong yang panjang.Lubang hidung pada ujung
moncong.Sirip ekor diphicercal pendek.Contoh Lepidosteus ossens memiliki
panjang 1,5 m.
Ø Ordo Clupeiformes
Sisik sikloid.Sirip ekor homocercal.Sirip dubur dan sirip
punggung tanpa spina.Contohnya Clupea harengus.Ordo ScopeliformesSirip dorsal
dua buah. Mulut besar banyak mengandung gigi-gigi. Punya alat penerangan karena
hidup didasar laut.Contohnya Harpodon
nehereu.
Ø Ordo Cypriniformes
Mempunyai gelembung udara yang berhubungan dengan esophagus,
sehingga ikan ini bersifat sebagai physostomi. Jika gelembung udara tidak
berhubungan dengan esophagusmaka sifatnya adalah physoclysti.Sirip-sirip tanpa
spina atau jika ada hanya satu buah, baik pada punggung maupun dada.
Sirip perut terletak didaerah abdomen. Kelompok ini
memiliki dua subordo yaitu Cyprinoidea dan Siluroidea.
§ Subordo Cyprinoidea
Bersisik, Sekitar mulut ada tentakel
atau tidak.Vertebrata ketiga dan keempat tidak berlekatan.Contohnya Cyprinus
carpio (ikan mas).
§ Subordo Siluroidea
Tidak bersisik.Sekitar mulut ada sungut atau tentakel dalam jumlah
yang banyak.Vertebrata ke-2,3 dan 4 bersatu.
Ø Ordo Anguiliformes
Tubuh memanjang dan silindris dengan ekor pipih
bilateral.Sirip punggung, sirip dubur panjang dan sempit, bertemu dibagian
belakang.Mempunyai satu pasang (lebih) sirip dada.Semua sirip yang ada tanpa
spina.Contohnya Anguila bicolor (ikan sidat) dan Anguilla rosrata yang
panjangnya mencapai 120 cm.Ordo BeloniformesTubuh agak memnjang dan pipih.Sisik
sikloid.Sirip tanpa spina.Sirip perut juga terletak abdominal.Diantara anggota
yang ada yang dapat digunakan untuk terbang diatas permukaan air seperti ikan
terbang (Exocoetus pecilopterus).
Ø Ordo Syngnathiformes
Rahang atas dan rahang bawah bersatu membentuk bangunan
seperti buluh.Sisik berupa cincin tulang.Mulut terletak diujung moncong yang
seperti buluh itu.Contohnya adalah Hippocampus sp. (kuda laut).
Ø Ordo Oppicephaliformes
Kepala pipih dorsoventral.Sisik sikloid dan relatif
besar.Gelembung renang sangat panjang.Insang mempunyai bangunan tambahan yang
mampu mengambil oksigen dari udara seperti ikan gabus (Ophicephalus
striatus) yang sering muncul dipermukaan air untukmenyerap udara.
Ø Ordo Synbranchiformes
Celah insang tunggal dan
terletak di sisi ventral.Tubuh memnjang, silindris dan makin kearah kaudal
makin kecil.Tidak memiliki sirip dada. Hal ini merupakan ciri sekunder dan
bukan kemunduran, karenahidup dalam lumpur tidak memerlukan sirip dada. Bila
sirip dada ada maka akan
mengganggu. Tidak mempunyai sisik.Sirip dorsal, ekor dan dubur bersatu.Contohnya pada belut (Monopterus albus).
mengganggu. Tidak mempunyai sisik.Sirip dorsal, ekor dan dubur bersatu.Contohnya pada belut (Monopterus albus).
Ø Ordo Perciformes
Memiliki sirip punggung dua
buah.Sirip mempunyai spinae.Sirip perut didaerah dada (pectoral).Contohnya
Perca flavesceus.
Ø Ordo Pleuronectiformes
Bentuk tubuh pipih dorsoventral.Mata terletak pada sisi
dorsal.Mulut pada salah satu tempat bagian samping.Contohnya adalah Cynoglossus
lingua dan Hippoglossoides platessoides (ikan plat).
Ø Ordo Echeneiformes
Termasuk ikan kecil, Sirip punggung dua buah,
sirip depan mengalami modifikasi menjadi alat pelekat untuk melekat pada ikan
lain (terbentuk simbiosis komensalisme).Contohnya Echeneis nanocrates dan ikan
Remora.
Ø Ordo Tetraodontiformes
Sisik mengalami modifikasi menjadi bangunan seperti
spina.Dinding tubuh berupa lempeng tulang.Celah insang kecil, Contohnya
Tetrodon sp.
BAB III
PENUTUP
·
Pisces (ikan) adalah
hewan yang hidup didalam air, mereka dapat bernafas didalam air karena insang
yang mereka miliki. Pisces dapat ditemukan di air tawar (danau dan sungai)
maupun air asin (laut dan samudra).
·
Super kelas Pisces dibagi 2 yaitu Super kelas
Chondrichthyes dan super kelas Osteichthyes.
·
Ciri
khusus yang paling membedakan 2 superkelas tersebut adalah pada susunan
tulangnya, sebagaimana namanya, super
kelas Chondrichthyes memiliki susunan tulang rawan, sedangkan super kelas
Osteichthyes memiliki susunan tulang sejati.
·
Superkelas
Chondrichthyes memiliki 2 super ordo yaitu Super ordo Selachii dengan 4 ordo,
dan Super ordo Hypotrematica dengan 1 ordo. Sedangkan pada Superkelas
Osteichthyes sendiri mempunyai 3 sub kelas, yaitu sub kelas Sarcoptergii dengan
2 ordo, sub kelas Branchiopterygii, dan sub kelas Actinopterygii dengan 13
ordo.
B. Saran
Sebagai calon guru Biologi, kita wajib
mempelajari hal-hal tentang kehidupan, dalam hal ini khususnya tentang
superkelas pisces, dalam rangka memperkaya intelektual dan menjadi bekal kita
sebgai pengajar kedepannya. Karena detailnya materi yang seharusnya dimuat
dalam makalah ini, akan lebih baik jika pembaca maupun penyusun dapat membaca
lebih banyak literatur.